Media Presisi Hukum Sukabumi – Gagalnya mediasi antara Driver ojol dan sopir angkot wilayah Sukabumi berakhir bentrok, ketegangan sudah terlihat saat mediasi berlangsung pada Selasa, (21/8/2024).
Puluhan sopir angkot mendatangi kantor Dishub untuk membahas transportasi online yang dianggap merugikan mata pencaharian mereka. Mediasi yang berlangsung dihadiri oleh perwakilan sopir angkot, Organda, dan pihak aplikator transportasi online, namun mediasi tersebut tidak menghasilkan solusi yang tepat untuk sebagian sopir angkot. Kekecewaan sopir angkot berujung pada aksi demonstrasi di Balai Kota Sukabumi.
Keadaan semakin memanas saat ratusan driver ojol datang kelokasi tempat demo para sopir angkot dan membunyikan klakson sehingga memicu emosi para sopir angkot. Seorang driver ojol dikepung karena diduga merusak kaca depan salah satu angkot yang kemudian memicu bentrokan fisik antara kedua kelompok tersebut.
Pihak Kepolisian telah turun tangan agar dapat mengendalikan situasi dan melakukan penahanan kepada beberapa orang dari kedua belah pihak. Salah satu angkot mengalami kerusakan pada kaca depan, sementara bentrokan yang terjadi telah mengakibatkan kemacetan dan mengganggu arus lalu lintas di sekitar wilayah Balai Kota Sukabumi.
Bentrokan antara sopir angkot dan driver ojol di Sukabumi sudah beberapa kali terjadi, namun dengan kehadiran transportasi online telah dianggap merugikan pendapatan sopir angkot, dimana mata pencaharian mereka terancam. Mereka menuntut pemerintah untuk mengatur keberadaan transportasi online agar persaingan lebih adil.
Sementara itu pihak driver ojol merasa dengan adanya transportasi online dapat memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan membantu mereka mencari nafkah. Mereka berharap pemerintah dapat menciptakan regulasi yang mendukung keberadaan transportasi online.
Pemerintah Kota Sukabumi telah berupaya melakukan mediasi dan mencari solusi antara kedua belah pihak, namun hingga saat ini belum menemukan solusi yang memuaskan untuk kedua pihak. Sementara bentrokan ini menunjukkan perlunya solusi yang mendesak dan komprehensif untuk mengatasi konflik tersebut.
Rls : Wahyu/Red
Sumber : Berbagai Sumber