mediapresisihukum.com Sukabumi – Banjir terjadi kembali merendam rumah warga beberapa hari ini di kampung Gumelar Kelurahan Gumelar Kecamatan Pelabuhanratu rt.001 dan 002 Rw. 22 Pelabuhanratu Sukabumi Jawa Barat pada Minggu, (13/4/2025).
Bencana alam banjir bandang yang beberapa waktu lalu menimpa warga Pelabuhanratu akibat luapan air Sungai Cipalabuhan yang akhirnya menerjang RT 01, 02 rw. 22 Kampung Gumelar, serta terdampak juga kepada rt-rt dan rw di wilayah Kelurahan Gumelar Kecamatan Palabuhanratu, pada Kamis (6/3/2025) lalu.
Akibat terjadinya bencana alam tersebut mengakibatkan beberapa rumah rusak dan terdapat korban warga meninggal dunia serta kerugian harta benda.
Tidak terkecuali warga rt.01 dan rt 02 rw 22 Kelurahan Gumelar Kecamatan Pelabuhanratu Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak bencana alam yang menimpa pada Maret 2025 lalu, selain kerusakan rumah terdapat juga 2 warganya meninggal dunia.
Pada Minggu malam tim investigasi mediapresisihukum.com mendapatkan laporan dari beberapa warga Kp. Gumelar bahwa wilayah mereka masih mengalami banjir dari dampak bencana alam beberapa waktu lalu yang mengakibatkan penahan (tanggul) sungai jebol, menurut informasi yang di dapat bahwa warga Kp. Gumelar mengalami banjir selama tiga malam berturut-turut yang diakibatkan intensitas turunnya hujan yang tinggi sehingga debit air sungai meluap dan jebolnya penahan (tanggul) sungai.
Ketua rw 22 Kp. Gumelar mengatakan “Setelah bencana lalu Kp Gumelar selalu mendapatkan banjir jika hujan turun dan merendam bebrapa rumah warga sehingga beberapa KK harus di evakuasi (mengungsi) ke tempat yang lebih tinggi. Dari hari kami terkena banjir luapan air sungai hingga malam ini tidak ada pihak-pihak yang datang kesini, sekalipun pihak Kelurahan ataupun Kecamatan karena kondisi saat ini jika hujan datang pasti kami mengungsi karena rumah terlena banjir hampir setiap hujan, kami ingin kepastian dan solusi atas permasalahan kami di Kp Gumelar ,” terang Ketua rw
“Kami sangat berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Daerah Serta Pemerintah Provinsi untuk cepat bisa memperbaiki rumah warga yang hancur akibat bencana alam lalu sesuai dengan janji Ketua BNPB yaitu memberikan bantuan berupa 15-30 juta untuk warga yang rumahnya rusak akibat bencana banjir. Hingga saat ini bantuan tersebut tidak ada,” tambah ketua rw.
Salah satu tokoh masyarakat Kp Gumelar sekaligus Pimpinan Yayasan Yatim Piatu dan Dhuafa Ustadz Dayat yang sapaan akrabnya biasa dipanggil Kang Obet menambahkan “Kami disini selaku warga sangat berharap tindakan cepat dari instansi terkait, setelah kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Presiden Gibran hingga saat ini wilayah kami tidak lagi tersentuh bantuan apapun.” Terangnya.
Berdasarkan pantauan dilokasi Rt 001 Rw 022 terdapat
rumah rusak berat 2
rusak sedang 3
Jembatan hancur 1. Rt 002 Rw 022
rumah rusak berat 3
Rusak sedang 3
Jembatan 1.
Hingga saat ini jika terjadi hujan warga Kp Gumelar selalu bersiap untuk membereskan bareng-bareng agar tidak terkena air banjir, dan keluarga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi hak-hak yang tidak diinginkan apalagi memakan korban jiwa.
Berdasarkan keterangan Lurah Gumelar kepada mediapresisihukum.com mengatakan “Pihak Kelurahan tidak mengetahui atau tidak ada laporan warga tentang Banjir, karena saya sedang sekolah kedinasan saya belum mendapat laporan tersebut, dan untuk bantuan kepada warga itu wewenang pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi kami di Kelurahan tidak bisa berbuat apa-apa,” terang Lurah Gumelar.
Reporter : Ali Budiman/Wahyudin
Sumber : Warga Kp. Gumelar