www.mediapresisihukum.com | MAJALENGKA
Proyek rehabilitasi gedung eks Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jalan KH Abdul Halim Majale
ngka yang digadang-gadang akan menjadi Sekolah Rakyat (SR) kembali menjadi sorotan tajam. Pasalnya, proyek vital yang ditunggu masyarakat ini mengalami keterlambatan serius dari jadwal yang telah ditetapkan.
Bupati Majalengka, Eman Suherman, langsung melakukan inspeksi mendadak pada Kamis (2/10/2025) usai menghadiri acara di Aula BKPSDM. Setibanya di lokasi, Bupati tampak geram dan geleng-geleng kepala melihat kondisi bangunan yang masih berantakan.
Bupati Eman Suherman langsung melayangkan teguran keras kepada perwakilan pekerja di lokasi, menanyakan keberadaan kontraktor penanggung jawab.
Pekerja hanya bisa menjawab bahwa kontraktor yang diketahui berasal dari Tasikmalaya tersebut sedang keluar untuk istirahat. Sesuai kontrak, pekerjaan seharusnya sudah rampung pada 25 September 2025. Namun, hingga awal Oktober, bangunan tersebut tak kunjung selesai.
Keterlambatan ini tak hanya memicu kekecewaan pemerintah daerah, tetapi juga merugikan masyarakat secara langsung. Bupati Eman mengaku sangat kecewa lantaran jadwal Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SR Majalengka terpaksa harus ditunda.
Lebih parah lagi, Pemkab Majalengka harus menanggung malu dan meminta maaf kepada Kementerian Sosial RI karena agenda peresmian proyek ikut molor.
Eman Suherman memberikan ultimatum kepada pihak kontraktor untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan hingga batas waktu tambahan, yakni 9 Oktober 2025.
Di sisi lain, pelaksana lapangan kontraktor, Feri Romdoni, berdalih bahwa secara fisik bangunan sudah hampir rampung, namun kendala utama ada pada ketersediaan mebeler yang pengirimannya terlambat.
(Zaenal solikhin)
