Dok Foto : Block News

 

www.mediapresisihukum.com | JAKARTA

Media Rusia Sputnik menyoroti gelombang protes yang terjadi di Indonesia. Tidak hanya melaporkan aksi massa, Sputnik juga menilai ada kemungkinan keterlibatan pihak eksternal yang berperan dalam memengaruhi jalannya demonstrasi pada 25 – 29 Agustus 2025.

Protes yang bahkan membuat Presiden Prabowo membatalkan kunjungan ke Tiongkok untuk menghadiri KTT Shanghai Cooperation Organization (SCO) ini, disebut-sebut memiliki indikasi campur tangan asing.

Salah satu tokoh yang disorot adalah miliarder George Soros. Melalui Open Society Foundations, Soros diduga telah aktif mendanai dan mengorganisir gerakan protes di berbagai negara sejak 1990-an, termasuk Indonesia. Data menunjukkan lembaga ini telah menyalurkan lebih dari 8 miliar dolar AS di seluruh dunia.

Selain Soros, lembaga internasional National Endowment for Democracy (NED) juga masuk dalam sorotan. NED disebut telah mendanai sejumlah media di Indonesia sejak dekade 1990-an, yang menimbulkan dugaan adanya kerja sama jaringan pendanaan internasional untuk memengaruhi kelompok tertentu dan mengguncang stabilitas politik dalam negeri.

Meski demikian, analisis ini masih berupa dugaan dan belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait. Namun, laporan media Rusia tersebut memberi dimensi baru atas sorotan dunia terhadap dinamika politik dan aksi massa di Indonesia.

Rilis: IP/Red
Sumber: CNBC Indonesia/Block News

Tags:#bandung #bandungraya #tangerang #bandung #jawatimur #jawatengah #purwokerto #purbalingga #subang #camatsukaraja#berita#beritaonline#jakarta#jawabarat#kalimantanbarat#nasional#perspresisi#sukabumi #bandung #bandungraya #tangerang #bandung #jawatimur #jawatengah #purwokerto #purbalingga #subang #camatsukaraja#sumateraselatan